Beberapa minggu lalu, saat aku baru join club house, aku sempet dengerin topik tentang morning routine. Di situ aku mendengarkan cerita orang-orang tentang bagaimana morning routine mereka. Jujur aku sendiri ini bukan seorang morning person. Selama pandemik ini biasanya aku bangun antara jam 07.00 hingga 08.00, aku tahu banget itu bukan sesuatu yang layak untuk dicontoh. Dari cerita orang-orang yang di clubhouse rata-rata mereka itu adalah orang yang bekerja di perusahaan mereka sendiri. Rata rata mereka bangun jam 06.00 atau 07.00 lalu mereka biasanya langsung melakukan meditasi atau minum kopi sambil baca buku. Kemudian dilanjut dengan olahraga seperti yoga, jalan keliling kompleks atau bahkan berenang. Kira-kira 2-3 jam untuk me time dari bangun pagi.
Sedangkan yang biasanya terjadi oleh kebanyakan orang adalah ketika mereka bangun pagi, hal pertama yang mereka lakukan adalah mengecek handphone. Dan jujur aku sendiri termasuk orang yang seperti itu. Bisa dibilang sosial media ataupun teknologi menjadi distraction untuk kita semua menjadi morning person. Misalnya kita sudah bangun 06.00, tapi karena hal pertama yang kita lakukan adalah meraih handphone kita, akhirnya kita buka Instagram scroll scroll mengecek update story dari orang orang yang kita follow, tahu tahu waktu tidak terasa sudah lewat satu jam atau dua jam dan akhirnya kita turun dari ranjang udah jam 08.00. Kalau sudah jam 08.00 biasanya sih langsung mandi.
Tapi pernah nggak sih kalian ngebayangin kalau misalnya setiap kali habis bangun kita tidak langsung meraih handphone kita, namun kita langsung minum air putih ataupun jus lemon, melakukan meditasi, berdoa, devotion, ataupun baca buku. Kok ngebayanginnya rasanya adem yaa… Nah setelah baca buku, biasanya aku akan ke ruangan home office aku menyalakan computer dan mengecek email/ WA yang harus dibalas. Seperti ini kira-kira suasana home office aku.
Semakin kita “distracted” oleh teknologi ataupun sosial media, maka kita juga akan semakin “disconnected” dengan kehidupan di rumah dan kehilangan kebahagiaan sederhana, “the simple pleasure”, yang ditemukan didalamnya. Simple pleasure itu tuh contohnya kaya menikmati keindahan dari hal-hal kecil aja. Hal-hal kecil seperti duduk2 di balkon angin sepoi2 sambil minum teh baca buku, ngobrol one on one, heart to heart sama anak atau suami, masak di dapur sambil dengerin musik, pokoknya menikmati setiap kegiatan yang kita kerjakan. Banyak dari kita yang merasa jenuh dengan kehidupan di rumah sehingga kita mencari cara untuk mendapatkan hiburan melalui teknologi maupun sosial media. Sebenernya sih ga ada salahnya dengan hal itu, cuman kadang rasanya bikin jadi lupa diri dan tidak produktif. Ujung2nya malah berasa bad mood sendiri karena hari-harinya seperti lewat begitu saja tanpa hal yang berarti. Contohnya aja anak-anak, kita berusaha membatasi screen time mereka karena kita merasa itu tidak baik untuk kesehatan mata dan mental mereka. Masalah ini sebenarnya bisa diterapkan ke orang dewasa juga, yang mana biasanya bermasalah dengan social media toxic.
Pernah ga berpikir bagaimana sih caranya untuk mengatur kehidupan di rumah supaya tetap ideal, mengatur supaya teknologi maupun sosial media tidak menjadi batu hambatan dalam kehidupan kita sehingga kita menjadi terkuras energinya karena terlalu terekspos oleh social media. Aku pikir banyak dari kalian yang merasa lelah dan butuh istirahat dari sosial media. Social media detox istilah kerennya. Sebenernya ya itu terjadi karena kita sudah over exposed. Dan disitulah aku mulai berpikir, aku mesti ngatur keseimbangan waktu antara sosmed dan kehidupan nyata. Saat ini aku lagi mikir mau ngurangin sosmed sih, terutama instagram, yang menurutku sangat menguras waktu tanpa terasa, tapi aku tetap ingin sharing, jadi aku pikir blog akan menjadi sarana yang lebih tepat buat aku.
Selama pandemi ini hampir semua orang menghabiskan waktu tinggal seharian di rumah. Kehidupan rumah yang ideal buatku adalah sebuah rumah yang rapi, bersih, selalu tersedia makanan yang dimasak di rumah. Namun di sisi lain, aku juga ingin tetap aktif bekerja, juga dekat dengan anak-anak. Juga tetap ingin me time. Apakah hal itu adalah hal yang muluk dilakukan? Apakah hidup seharian di rumah identik dengan kebosanan, kejenuhan, leyeh2, malas? Apakah mungkin kita mengatur waktu supaya hidup kita tidak habis dimakan oleh social media? Bagaimana cara supaya kita menemukan keseimbangan antara kehidupan realita dan kehidupan sosmed?
Berikut adalah tips yang saya coba lakukan untuk mencapai keseimbangan hidup yang efisien:
1. Mengatur alarm bangun pagi
Mulai sekarang, aku mencoba mengatur jadwal harian di rumah. Meskipun di rumah saja, tapi tetep mau ngatur waktu supaya bisa efisien dan produktif. Aku mulai pasang alarm bangun pagi jam 6.00. Tapi untuk orang yang bukan morning person, bangun pagi itu ga gampang bun. Apalagi tau ga bakal kemana2 juga kan. Bawaannya pengen bangun siang aja, kapan lagi hahaha. Tapi mari kita bertekad untuk berubah. SEMANGAT. Aku pernah baca tips supaya bisa bangun on time (meskipun sebenernya kepengen banget pencet “snooze”) adalah dengan cara menghitung mundur mulai dari 5 hingga 1. Semacam count down gitu ya buat yang suka nunda2. Ini sebenernya teori yang aku sering praktekin juga ke anakku kalo lagi disuru minum jus seledri tiap pagi, supaya cepet minumnya, ga pake lama.
2. Membaca buku motivasi
“If you can start the day by reading something that is important to you, that will set you up for the rest of the day.” Berdoa atau devotion, akan menjadi hal yang baik untuk memulai harimu. Biasanya aku bangun pagi langsung minum segelas air putih, lalu mengambil buku untuk dibaca, sambil nunggu mbak siapin jus lemon dan jus seledri. Buat kamu yang struggle kurang minum, coba deh dimulai dengan bangun tidur. Kaya aku, biasanya sebelum jam 9 pagi sudah minum 3 gelas besar: air putih, air lemon, jus seledri, lalu masih dilanjuti dengan secangkir hot chocolate.
Buku yang sedang aku baca saat ini, judulnya Choosing The Simply Luxurious Life.
3. Ubah distraction kamu menjadi sesuatu yang dapat bekerja untukmu
Ngerti ga maksudnya? Misalnya nih kita demen cek social media berjam-jam, maka jadikanlah itu sebagai pekerjaan kamu. Mungkin belajar untuk nulis di blog, instagram, ataupun youtube kalau kamu lebih seneng bicara daripada nulis. Tapi kalaupun kamu bilang, aku ga punya bakat buat nulis atau bicara, hmm gimana kalau ubah distraction kamu itu jadi sesuatu buat motivasi kamu melakukan pekerjaan. Contoh: kamu bisa olahraga, sambil dengerin podcast atau clubhouse. Atau kamu bebersih rumah sambil dengerin podcast. Atau kalo kamu olahraganya treadmill misalkan, kamu bisa sambil nonton drakor. Betul memang harus ubah bentuk distractionnya menjadi sesuatu yang auditory. Tapi intinya jadi kita engga tenggelam dalam dunia maya. Keliatan seperti sambil menyelam, minum air kan?
Aku sendiri sekarang mengubah fokus aku dari instagram ke blogging, karena menurutku lebih terarah sharingnya, trus ga habisin waktu berjam-jam untuk balesin DM. Selain itu juga membantu aku untuk menulis sesuatu yang akan memorable. Someday 5 tahun lagi, baca blog ini, mungkin berasa lucu, senyum2 sendiri, atau malu sendiri hahaha. Semoga tulisan ini engga malu-maluin ya. Jujur ini baru perdana belajar nulis blog yang proper yang maunya sih berguna buat yang baca, ga cuman sekedar curhat online. LOL. Kalau ada dari kalian yang punya blog juga, let me know di comment donk 🙂
4. Olahraga dan Makanan
Topik yang cukup berat buat sebagian orang. Tapi jika ingin hari-harimu menyenangkan, tentunya menjaga badan supaya tetap sehat bugar adalah salah satu cara yang harus dilakukan. Badan suka pegel, ga fit, lemes, mungkin karena kamu malas olahraga. Olahraga ada banyak macem, dan sebenernya ga mesti yang keren atau berat. Olahraga yang menurutku paling gampang sih treadmill ya, bisa sambil nonton drakor. Pasti ga berasa. Atau jalan kaki keliling kompleks, sambil jalan sambil nyimak ke diskusi orang2 di clubhouse/ podcast, mata juga sambil menikmati pemandangan dan menghirup udara pagi yang segar.
Selain olahraga, asupan makanan juga penting sih, belajar untuk makan lebih sehat supaya nutrisi yang masuk juga bagus2, konsumsi vitamin harian, biar badannya jadi sehat. Makanan yang dimasak di rumah tentu akan lebih sehat dan bersih juga, kita tau bahan apa yang digunakan, kualitas daging apa yang kita pilih. Karena kalau kita sakit, uda pasti ngaruh banget ke keseharian kita. Bawaan moodnya tuh uring-uringan, semua serba salah, begini salah, begitu salah. Belum lagi orang-orang di sekitar kita juga ikutan jadi korban. Sama seperti aku waktu ngalamin sinus selama setahun, itu jalanin hari-hari rasanya berat banget. Swing mood sepanjang hari karena napasnya ga enak. So, penting buat kita menjaga badan supaya tetap sehat dan bugar ya.
5. Time blocking
Mengatur jadwal harian ini tricky ya, kesannya ga penting, apalagi selama pandemi ini ya di rumah aja. Rasanya kepengen nyantai leyeh2 aja. Tapi coba deh bikin time blocking. Contoh time blocking yang aku buat:
6.00-7.00 pagi: bangun, devotion/ baca buku.
7.00-8.00 pagi: cek email, WA, DM. Balas semua yang menyangkut pekerjaan.
8.00-9.00 pagi: olahraga, mandi, keluarin bahan buat masak lunch
9.00-11.30: homeschool
11.30-12.00: lunch prep
12.00-13.00: lunch
13.00-16.00: work
16.00-18.00: Free time, socialize, call a friend, cek sosmed ( curate who you follow ), atau bisa diisi dengan olahraga kalau ga olahraga pagi
18.00-19.00: dinner prep
19.00-20.00: dinner
20.00-22.00: mandi, family time
22.00: tidur
Keliatan sepele ya atau mungkin ada yang berpikir, hah di rumah aja perlu pakai jadwal? Seriously, untuk sebagian orang, time blocking itu sangat membantu untuk membuat hidupnya lebih teratur dan terarah. Tau apa yang mesti dikerjain setiap harinya. You run the day, not let the day runs you. Salah satu cara untuk memegang kendali atas hidup kita adalah melalui organizing. Dan time blocking ini merupakan cara untuk organize hidup kita sehari-hari. Cobain deh dan let me know apa yang kamu rasakan setelah mencoba time blocking ini. Kalau kamu berminat file printable untuk Time Blocking, bisa isi form di bawah ini ya.
Sekian sharing tips dari aku tentang bagaimana menjadi orang yang efisien di rumah. Semoga berguna ya.
Gimana sih kehidupan ideal menurut kalian? Share di comment yah 🙂
Yang mau dapetin password untuk AKSES FREE PRINTABLES FILE aku, masukkan emailmu dibawah ini, lalu klik download.
Alexa says
Really great! And amazing tips. Pictures are nice too the font is quite nice.. and the minimalist aesthetic. I also have a suggestion for your next blog.. Is it holiday stuff?? Idk. But we’re going to Bali so yaa.. Make sure to remember my reccomendation!
–Alexa
Livinchic says
You read my mind!
Ivon says
Thanks for sharing
Livinchic says
Hi Ivon,
Thanks for reading 🙂